Menyalakan pelita kalbu dengan cinta



Diriwayatkan oleh Abdullah bin mas'ud bahwa Rasulullah swt. bersabda, "Barang siapa yang dalam hatinya terhadap ke sombongan walau sekecil apa pun, ia tidak akan masuk surga. dan. barang siapa yang di dalam hatinya terdapat iman walau sekecil apa pun, ia tidak akan masuk neraka, 

"Seseorang bertanya, " wahai Rasulullah, bagai mana jika seseorang suka berpakaian bagus?" Bliau Menjawab, "Allah SWT Mahaindah dan menyukai keindahan: Sombong adalah berpaling dari Allah SWT dan melecehkan manusia."

Betapa besarnya penghargaan allah swt, sehingga iman sekecil apa pun selama berkembang dan bertumbuh dalam jiwa manusia akan memberikan jalan menuju surga. sebaliknya, sikap arogan dan dengki yang bakar nyala hawa,  betapapun kecilnya, yang ada di hati manusia menyebabkan tertutupnya pintu-pintu surga. Maka Benderangnya hati yang melahirkan iman akan memberikan jalan yang jelas, lapang, dan pasti untuk menguasai hawa nafsunya. iman yang bermuatkan keyakinan akan kebeneran IIahi, keteladanan, dan perhatian kepada makhluknya dan alam semeta,..

Niscaya melahirkan satu kata yang sangat indah:
cinta! Kekuatan hawa yang menggoda dan membujuk kepada alam yang fana, dipadamkan diganti dengan rasa cinta yang amat mendalam terhadap Allah. Cahaya Cinta yang  dilahirkan iman tersebut akan tetap cemerlang selama kalbu diberikan penyucian yang kontinu melalui zikrullah.

Cinta merupakan totalitas perhatian dan tindakan yang hanya memenuhi rangkaian. "daridalam dan Menuju" Allah semata-mata. Penyerahan seluruh hasrat, gerak kehidupan, pengorbanan, bahkan terbusan kematian sekalipun hanya untuk ALLAH yang maha berlimpah cintanya sebagai mana dijelaskan dalam surah al-An'aam: 162.

Manusia tercipta karena cinta, hidup di dalam cinta,dan mati dengan cinta.
seluruh pikiran dan berbagai alasan hidup kehilangan kekuatannya dalam cinta. dan manusia tidak lain harus menampilkan dirinya sebagai pembawa pelita cinta tersebut. secara etimologis, telah banyak orang yang berspekulasi asal kata cinta..