Kamis, 26 Mei 2011

Satu Iman dan Satu Hakikat

Iman adalah pembeneran dengan hati yang kuat, yang tidak ada keraguan padanya, hingga mencapai derajat yakin. Dan, Iman adalah kufur yang merupakan pembangkangan, pengingkaran, dan pendustaan terhadap Rasulullah saw. dan atas sesuatu yang beliau sampaikan, Sedangkan, iman adalah pembeneran seluruh yang beliau sampaikan itu..

Kesatuan agama adalah hakikat yang timbul dari kesatuan yang diimani dan dibenerkan oleh kaum mukmin, yaitu tuhan yang Esa dan agama yang satu, yang dibawa kepada kita oleh al-Maksum, Rasulullah swt...

Namun, iman yang tunggal ini mempunyai medan pluralitas dalam cara menghasilkan keimanan dan dalam tingkatan-tingkatan takwil dan gradasi-gradasi wujud hakikat-hakikatnya serta akidah-akidahnya pada tempat keberadaan hakikat-hakikat dan akidah-akidah tersebut serta dalam tingkatan dan gradasi  penerimaan dan penolakan keimanan dan bentuk-bentuk pluralitas lainnya yang tetdapat dalam medan keimanan yang satu..

Kesatuan iman tidak belarti kesatuan jalan dan perangkat serta teknis yang di pergunakan oleh seorang mukmin dalam menghasilkan keimanan yang satu itu. Diantara manusia ada yang mendapatkan keimanan dengan dalil-dalil yang mamanuhi seluruh syarat-syarat yang diakui oleh para ahli logika, ada pula yang menghasilkannya dengan dalil-dalil kalamiah 'teologis' yang dibangun di atas hal-hal yang telah dikenal dan diketahui secara luas. Ada juga iman yang menghasilkan keimanan dengan dalil-dalil nasihat  dan imbauan.Ada jalan sima"pendengaran' bagi orang yang baik akidahnya,

Ada iman yang dianugerahkan ke dalam hati dengan diikuti  oleh dalil-dalil  yang memperkuat  kebenarannya, dan ada pula pembeneran dan keimanan karena adanya kesesuaian tabiat dan kepribbadian seseorang.
Artinya, dalam menghasilkan keimanan  yang satu itu kita menggunakan enam cara. Hal ini mengantarakan kita kepada pluralitas tingkatan keimanan yang tunggal ini dalam hati kaum mukminin. Dengan kata-kata
Hujjatul Islam al-Ghazali,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar